Jumat, 02 Mei 2014

tugas poster



download


langkah pembuatan poster
1. buat bentuk ovale untuk wajah dengan meggunakan ellips tool

2. kemuadian buat bentuk mulut dengan menggunakan elips tool juga, kemudian bentuk sedemikian rupa   dengan menggunakan shape tool
3. buat bentuk gigi dengan menggunakan rectangle shape
4. kemudian ubah pada bagian atas bentuk menjadi setengah lingkaran, pasang pada gusi mulut


5.  clone gigi yang sudah d bentuk sampai memenuhi ruang mulut yang dibuat
6. buat bentuk mata dan telinga dengan menggunakan elips tool. buat rambut dengan menggunakan shape tool.

Buat sedemikian rupa
7. beri warna pada gusi, gigi, wajah dan telinga sesuai keinginan
8. buat tulisan “ budaya senyum Indonesia cermin gigi sehat “  dengan menggunakan text tool

9. buat back ground dengan menggunakan fill tool
10. kemudian jadilah poster yang sederhana nan mudah

Kamis, 01 Mei 2014

tugas 3

 Benda keton merupakan hasil oksidasi dari asam lemak yang terjadi di dalam hepar.
proses pembentukan benda keton disebut ketogenesis
Ketonuria adalah suatu keadaan dimana benda keton terdapat dalam urine
Pada keadaan ketonuria, ketogenesis lebih besar dari ketolisis.
keadaan ini biasanya terjadi pada :
- kekurangan insulin,
- metabolisme asam lemak dan asam amino berlebihan, 
- keurangan karbohidrat, 
- kelaparan, 
- muntah, 
- diare.
indikasi :
- adanya glukosuria hebat
- adanya dugaan asidosis
- tidak ada keseimbangan elektrolit

Peningkatan kadar keton dalam darah akan menimbulkan ketosis sehingga dapat menghabiskan cadangan basa (mis. bikarbonat, HCO3) dalam tubuh dan menyebabkan asidosis. Pada ketoasidosis diabetik, keton serum meningkat hingga mencapai lebih dari 50 mg/dl.

Keton memiliki struktur yang kecil dan dapat diekskresikan ke dalam urin. Namun, kenaikan kadarnya pertama kali tampak pada plasma atu serum, kemudian baru urin. Ketonuria (keton dalam urin) terjadi akibat ketosis. Benda keton yang dijumpai di urine terutama adalah aseton dan asam asetoasetat.

tugas 2



Titrasi atau analisa volumetric adalah salah satu cara pemakaian jumlah zat kimia yang yang luas pemakaiannya.Pada dasarnya cara titrimetri ini terdiri dari pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri dengan zat yang akan ditentukan.Larutan pereaksi ini biasanya diketahui kepekatannya dengan pasti dan disebut pentitter atau larutan baku.Sedangkan proses pembentukan atau penambahan pentitter ke dalam larutan zat yang akan ditentukan disebut titrasi.
Salah satu jenis reaksi dalam titrasi, dalah reaksi netralisasai(asidi alkalimetri).Asidi – alkalimetri merupakan metode titrasi asam basa. Asidimetri yaitu titrasi dengan menggunakan larutan standar asam untuk menentukan basa sedangkan alkalimetri yaitu menggunakan titran larutan standar basa untuk menentukan asam .
Indicator merupakan suatu senyawa organic yang kompleks dan digunakan untuk menentukan titik akhir suatu reaksi netralisasi.Dalam metode asidimetri dan alkalimetri digunakan indicator fenolftalein dan metil jingga.Fenolftalein memiliki range PH 8,3-10.Penggunaan fenolftalein dalam metode asidimetri karena dalam metode asidimetri, karena dalam metode asidimetri yang akan ditentukan adalah kadar basa.Sedangkan metil jingga memiliki trayek PH 3,1-4,4, penggunaan pada metode alkalimetri disebabkan karena pada metode ini yang inghin ditentukan adalah kadar asam.   
Perubahan warna suatu indicator tergantung konsentrasi ion hydrogen(H+) yang ada dalam larutan dan tidak menunjukkan kesempurnaan reaksi atau ketetapan netralisasi. Indikator PH asam basa adalah suatu idikator atau  zat yang dapat berubah warna apabila PH lingkungan berubah.Misalnya biru brometil (BB), dilarutkan asam menjadi warna kuning, tetapi dalam larutan basa menjadi biru.Macam-macam indicator yang sering digunakan dalam metode aside alkalimetri adalah sebagai berikut :


Baku primer dalah pembakuan dengan cara menimbang seksama zat yang diketahui kemurniannya, sedangkan baku sekunder adalah pembakuan yang dilakukan dengan menggunakan larutan baku yang diketahui.

daftar pustaka :
 

1. Khopkar, S.M., (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta: UI press. 
2. Shevla,G.1990.Vogel I: Buku teks analisis kualitatif makro dan semimikro, edisi V.Jakarta : Kalman Media Pustaka.